Oleh Ratna Ayu Budhiarti Beberapa bulan lalu saya membaca memoar travelling berjudul Titik Nol karya Agustinus Wibowo. Namun terhenti membaca di halaman 239 dari total 552 halaman. Entah mengapa, kebiasaan menyelingi dengan bacaan lain sesekali memang timbul. Biasanya antara cara berceritanya yang bikin saya “lelah” atau merasa “tertekan”, atau memang sedang tidak ingin setia membaca […]