Jurnal

Alaya, Muara Kembalinya Asa

Oleh Ecka Pramita “Anda harus melakukan sesuatu yang Anda pikir tak bisa Anda lakukan.” Eleanor Roosevelt Pembuka di bab Revolvere tiba-tiba menyentil saya saat larut membaca buku bertajuk Alaya – Cerita Dari Negeri Atap Dunia karya Daniel Mahendra yang sengaja saya bawa tiap kali melakukan perjalanan di kereta. Kutipannya memang familiar bahkan klise, tetapi entah […]

Baca selengkapnya

Jangan Pelihara Kucing, Kerja Sama Perdana dengan Penerbit Epigraf

Oleh Dhenok Hastuti Jangan Pelihara Kucing. Hal pertama yang mendapat sorotan adalah judul di kover buku. Ada yang tanya penasaran, ada yang langsung ngamuk, tapi ada pula yang kalem, karena dengan jeli membaca lanjutan dari si judul, yakni ‘jika tak mampu berkomitmen’. Aku sudah merencanakan proses pengumpulan naskah, produksi, dan pemasaran sejak jauh-jauh hari, namun […]

Baca selengkapnya

Alaya, Kisah tentang Mimpi yang Mewujud, Takdir, dan Cinta

Oleh Dhenok Hastuti Sekilas melihat ilustrasi kover novel Alaya, sudah langsung terbayang, buku ini berkisah tentang Tibet. Yang sontak mengingatkanku pada film yang kutonton pada 1998, Seven Years in Tibet. Diakui oleh sang penulis, Daniel Mahendra (DM), film tersebut memang salah satu yang menginspirasinya untuk melakukan perjalanan, selain tentu saja kisah terdahulu yang menjadikan Tibet sebagai […]

Baca selengkapnya

Alaya dan Mimpi yang Diwujudkan

Oleh Ratna Ayu Budhiarti Beberapa bulan lalu saya membaca memoar travelling berjudul Titik Nol karya Agustinus Wibowo. Namun terhenti membaca di halaman 239 dari total 552 halaman. Entah mengapa, kebiasaan menyelingi dengan bacaan lain sesekali memang timbul. Biasanya antara cara berceritanya yang bikin saya “lelah” atau merasa “tertekan”, atau memang sedang tidak ingin setia membaca […]

Baca selengkapnya

Gong Smash! dan Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022

Oleh Dhenok Hastuti “Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Hebat”. Demikian tema yang diusung Safari Literasi Duta Baca Indonesia, yang mengawali kegiatannya tahun 2022 ini dengan perjalanan menuju timur, hingga titik terjauh di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 33 kota yang terbentang dari Bandung hingga NTT siap disambangi Sang Duta Baca, Gol A Gong, bersama timnya. […]

Baca selengkapnya

Sequoia, Catatan Harian Seorang Lelaki untuk Anaknya

Oleh Dhenok Hastuti Mengeja catatan, terlebih berisi sebuah kisah keseharian, seringkali mematutkan kita dengan pengalaman sendiri. Inilah yang kurasakan setelah membaca halaman demi halaman Sequoia. Catatan yang membuat perasaanku berasa campur aduk. Menyentuh, sedih sekaligus menghangatkan. Sedih, karena betapa aku tak memiliki pengalaman serupa. Sisi anak kecilku seperti berontak, kenapa aku tak mendapat kasih sayang […]

Baca selengkapnya

Review Novel “Eli & Emil” 2

Oleh Gita Lestari Hanafi Kalau Bandung punya kisah cinta Dilan dan Milea, Jogja punya kisah cinta Eli dan Emil ini. Pas baca bikin kangen suasana Jogja. Ceritanya beralur maju mundur (cantik), dengan suguhan POV dari Eli dan Emil. Eli, gadis asal Malang yang terpaksa pindah ke Jogja karena risih dengan kelakuan para pemuda yang mengejar-ngejar […]

Baca selengkapnya

Sebuah Kisah Cinta Tanpa Hujan dan Senja

Review Novel “Eli & Emil” Oleh Miki Mayang Novel Eli & Emil ini adalah karya kolaborasi Indradya Susanto bersama Dian Martosuwito. Menurut penulisnya, seperti banyak hal lain di dunia ini, Eli & Emil pun awalnya dari main main. Bermula dari obrolan tentang masa kecil dan remaja, buku, musik, film, makanan, dan akhirnya terpikir untuk menulis cerita […]

Baca selengkapnya

Apa Pengertian Rumah Bagimu?

Oleh Sudury Septa Mardiah Itulah pertanyaan pertama yang dilemparkan oleh buku Rumah Tanpa Alamat Surat pada pembaca. Kebetulan buku yang saya miliki adalah cetakan pertama dengan kover buku yang diberi efek hitam dan putih. Kover buku ini membuat saya menerka bahwa buku ini berisi cerita yang haru, kelam, dan dingin. Dugaanku bisa dibilang tepat. Daniel […]

Baca selengkapnya

REVIEW BUKU SELALU ADA WAKTU UNTUK MASA LALU

Oleh Esty Riyani Membaca buku ini hingga lembaran terakhir tentu sambil membayangkan kota P yang sempat kukunjungi sekitar 4 tahun lalu. Aku sepakat P adalah kota yang begitu indah. Di masa kecil penulis saja saat itu kota P sudah mempesona. Pun ketika aku mengunjunginya 4 tahun lalu. Apalagi sekarang. Ya, suatu saat aku akan singgah […]

Baca selengkapnya