Kerja adalah Cinta yang Mengejawantah

Kerja adalah cinta yang mengejawantah
Dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cinta: hanya dengan enggan
Maka lebih baik kau meninggalkannya
Lalu mengambil tempat di depan gapura candi
Meminta sedekah dari mereka
Yang bekerja dengan penuh suka cita

―Kahlil Gibran [ Sang Nabi ]


Jika ada waktu yang paling sibuk dari kerja Epigraf, mungkin sekaranglah saatnya. Memasuki bulan pertama di tahun 2017, Epigraf dihadapkan pada 7 naskah yang mesti terbit dalam waktu berdekatan. Mulai dari catatan perjalanan, novel, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, hingga kumpulan esai.

Semua bergerak dalam waktu bersamaan: editing naskah, layout halaman, ilustrasi kover, desain kover, termasuk bagian penerima pemesanaan buku. Belum lagi buku-buku yang kerap minta cetak ulang. Semua bekerja.

Ya, bekerja meninggikan derajat manusia. Jika meminjam kalimat sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam sebuah wawancara, “Bekerja membentuk karakter seseorang. Membuat orang produktif, tidak konsumtif (bersifat konsumsi, hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri).”

Namun demikian, kami di Epigraf tetap bergembira. Karena kami bekerja dengan rasa cinta. Mengerjakan sesuatu yang kami sukai. Bukan melakukan sesuatu yang―mau tak mau―harus kami kerjakan.

Semoga begitu pun dengan kamu, kawan!

― Kang Epi ―
[sep merangkap kerani di epigraf.id]