‘monyet-monyet yang berbicara tentang kematian; di meja makan,

Membaca manuskrip kumpulan sajak Lila Ayu Arini berjudul “monyet-monyet yang berbicara tentang kematian; di meja makan”, kita akan menjumpai begitu banyak “keunikan dan keanehan”.

Kumpulan sajak ini, misalnya, dibagi ke dalam 19 bagian dengan sub judul-sub judul yang tak bersambungan, penggunaan tanda baca yang meriah, angka-angka, pemakaian bahasa Ingris, tipografi, diksi, rima, irama, serta gaya bahasa, yang kesemuanya cenderung chaos. Tak mudah begitu saja ditangkap, diikat, dan “dimatikan” untuk kita pandangi dalam rupa yang sama selamanya.

Sajak-sajak Lila membawa kita pada petualangan fiksional seseorang yang terasing melakoni hidup dalam kekacauan: mengalami kegaduhan sekaligus kesepian, cinta sekaligus luka.

―Toto ST Radik
Penyair, tinggal di Serang, Banten.